Situs asiaone.com melaporkan, Jumat (4/7), kantor kejaksaan federal mengatakan lelaki berusia sekitar 31 tahun itu ditangkap atas dugaan menjadi mata-mata asing. Hal ini menyebabkan risiko hubungan Ibu Kota Berlin lebih tegang dengan Gedung Putih setelah mereka mengetahui Negeri Adidaya itu menyadap seluruh telepon dan surat elektronik warga Jerman tahun lalu dari dokumen dibongkar oleh mantan pegawai Badan Intelijen Amerika (NSA) Edward Snowden.
"Dia bukan agen intelijen menonjol. Dia tidak punya kontak langsung dengan komite pengawas intelijen Jerman," ujar salah satu politisi yang satu sebab tidak bisa disebutkan identitasnya. Dia juga menduga tersangka menawarkan dirinya untuk menjadi mata-mata bagi Amerika.
Kedutaan Amerika di Berlin menolak berkomentar atas kasus ini.
Jerman memaksimalkan intelijennya belakangan sebab diduga gerakan Nazi mulai bangkit terutama di Jerman wilayah Timur. Menurut lansiran media lokal Bild lelaki diduga mata-mata itu bekerja dua tahun menjadi agen rahasia ganda dan telah mencuri sekitar 218 dokumen penting untuk dijual. Tiga dokumen di antaranya merupakan dokumen kerja komite pengawas Intelijen.