Merdeka.com --- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar rapat dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Mereka mempersiapkan antisipasi kemungkinan banjir yang mungkin melanda ibu kota.
"Prediksi dari BMKG hujan masih normal, tapi puncak hujan terjadi pada Januari-Maret. Langkah-langkah antisipasi kita lakukan dimana bulan Desember, Gubernur akan mengeluarkan surat pernyataan siaga darurat banjir," kata Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Balai Kota DKI, Jumat (11/10).
Menurut Sutopo, hujan buatan atau modifikasi cuaca untuk mengurangi curah hujan, akan digelar sejak Desember sampe Maret. Biayanya mencapai Rp 18 miliar. Biayanya dari APBD dan akan dibantu BNPB.
"Hal lainnya akan dilakukan adalah koordinasi dengan melibatkan Jabar dan Banten. Karena masalah banjir Jakarta sudah sangat terkait dengan apa yang terjadi di Banten dan Jabar. Hampir 70 persen air yang masuk ke Jakarta berasal dari Jabar dan Banten," kata Sutopo.
BNPB memuji langkah Jokowi yang telah melakukan upaya pencegahan banjir. Misalnya normalisasi Waduk Pluit yang sebelumnya sudah 32 tahun tidak pernah dikeruk. Selain itu Jokowi juga sudah menambah pompa air pencegah banjir.
"Dan Pak Jokowi selalu menekankan harus segera action. Jadi rapat seremonial dikurangi tapi sifatnya action. Untuk menuntaskan pengerukan sungai memang memerlukan waktu 2-3 tahun sehingga kalau terjadi banjir minimal diantisipasi," jelas Sutopo.