Mereka berdua berhasil pulang dengan selamat setelah hampir tiga bulan bertahan hidup di Samudera Pasifik. Sebenarnya masih ada satu rekan mereka bernama Francis yang sayangnya nggak mampu bertahan dan meninggal dunia.
Awalnya mereka berangkat mencari ikan di sekitar perairan Pulau Tanga. Sialnya tiba-tiba badai datang menghempaskan mereka berikut perahunya. Untungnya beberapa bagian masih utuh sehingga bisa digunakan sebagai tempat bertahan hidup.
Sama seperti versi filmnya, Bolong dan Wuvat hidup bergantung dari alam. Mulai berburu ikan dan kura-kura serta minum air hujan sebanyak-banyaknya. Mereka juga mengatakan jika beberapa kali harus bergulat dengan hiu-hiu lapar berukuran 1,6 meter. Cool!
Untungnya setelah tiga bulan dan persediaan makanan udah habis sama sekali, Organisasi Migrasi Internasional Mikronesia berhasil menemukan mereka. Setelah dibawa dan diperiksa, mereka diperbolehkan pulang. Uniknya, hampir nggak ada keanehan apa pun yang dialami mereka berdua bahkan tubuh Bolong dan Wuvat segar bugar. Meskipun kulit mereka jadi sangat hitam lantaran paparan sinar matahari berminggu-minggu.
Well, meskipun nggak seperti Jose Alvarenge yang harus bertahan 13 bulan di laut, tapi kejadian ini bakal jadi pengalaman seumur hidup bagi Bolong dan Wuvat.