Merdeka.com --- Diputus secara sepihak itu memang tidak mengenakkan. Apalagi kalau kita tidak merasa melakukan kesalahan dan sebaliknya, mantanlah yang melakukannya pada kita. Dendam, kesal, benci, semua perasaan bercampur aduk jadi satu. Namun, haruskah kita membalas dendam pada mantan atas perlakuannya tersebut?
Lakukan introspeksi diri!
Bagaimanapun, manusia tak luput dari yang namanya khilaf. Anda mungkin merasa keputusan mantan sangat sepihak dan menyakiti perasaan Anda. Namun tak ada salahnya untuk menelaah ulang tentang hubungan kalian. Benarkah dia bersikap jahat pada Anda atau sebaliknya, dia yang selama ini Anda sakiti?
Bertanya pada mantan
Anda mungkin merasa gengsi untuk melakukannya. Namun, tidakkah ini cara terbaik untuk mengobati rasa sakit hati Anda? Bagaimanapun, Anda tentu ingin tahu alasan di balik dia tiba-tiba mencampakkan Anda.
Bertanya pada teman
Teman Anda mungkin bisa memberi gambaran jelas tentang bagaimana hubungan Anda dan mantan. Apakah selama ini Anda yang memang bersikap egois pada mantan? Ataukah mantan yang bersikap demikian pada Anda? Dari situ, Anda bisa menarik kesimpulan tentang apa alasan di balik berakhirnya hubungan kalian.
Haruskah balas dendam?
Sekarang pertanyaan besarnya adalah haruskah Anda balas dendam pada mantan? Jawabannya jelas tidak! Mengapa? Karena itu hanya akan menyakiti diri Anda sendiri dan membuat Anda terlihat menyedihkan di matanya. Itukah yang Anda inginkan?
Maka, sebaiknya pikirkan matang-matang rencana Anda tersebut. Balas dendam atau tidak, semua tergantung pada keputusan Anda. Karena Anda lah yang akan menanggung risikonya.