Tanpa disadari, kemajuan teknologi informasi dan keterbukaan informasi telah mendorong masyarakat semakin paham akan kondisi finansial di Indonesia. Informasi mengenai produk, layanan, distribusi maupun profil perusahaan penyedia jasa keuangan juga semakin mudah diperoleh dan semakin transparan untuk diakses masyarakat. Tidak hanya perbankan, industri asuransi, baik asuransi jiwa maupun asuransi umum, kini menjadi prospek tersendiri. Rasa percaya akan produk asuransi dan profesional yang terlibat di industri ini meningkat drastis, dan terjadi peningkatan penjualan yang signifikan dalam satu dekade terakhir.
Bisa dikatakan ini adalah imbas positif dari awareness yang meningkat di masyarakat akan kebutuhan berasuransi serta keberhasilan regulator dan industri meningkatkan insurance minded di masyarakat. Sayangnya, dengan karakteristik masyarakat Indonesia yang cenderung konvensional, terjadi beberapa kekeliruan dan kesalahan pembuatan keputusan yang terlanjur dijadikan landasan saat membeli produk asuransi. Tidak jarang ini menjadi keributan hingga ke ranah hukum di kemudian hari. Tentu tidak diharapkan hal ini berlanjut di kemudian hari, bukan? Untuk itu ada baiknya Anda mengenali apa-apa saja kesalahan dalam berasuransi di masyarakat.
Banyak ragam jenis pilihan produk asuransi yang ditawarkan, pilihan tetap ada pada Anda. Yang mana sesuai kebutuhan Anda?Salah Membeli Produk Asuransi
Cukup banyak produk asuransi, utamanya asuransi jiwa, yang ditawarkan atas basis pertemanan atau pergaulan. Dengan tekanan psikologis atau tidak, dan disadari atau tidak, seringkali ini berujung pada suatu pembelian yang tidak diperlukan atau belum diperlukan. Cepat atau lambat ini akan disadari, bahwa Anda sudah melakukan "salah beli" dan ekspektasi tidak tercapai. Lalu berakhir dengan ketidakpuasan dan pasti kecewa. Kuncinya, hanya membeli yang dibutuhkan dan jangan bertoleransi sedikitpun karena asuransi adalah kontrak jangka panjang. Jika produk tidak sesuai kebutuhan Anda, maka cari cara terbaik untuk menolaknya.
Termakan Taktik Promosi
Bingung? Seorang penjual produk asuransi memiliki kode etik dan dilatih untuk dapat melakukan penjualan yang bersifat konsultatif. Artinya penjualan hanya dilakukan jika sesuai dengan kebutuhan prospek. Sayangnya aneka produk yang ditawarkan memberikan tingkat komisi penjualan yang berbeda. Dan bagi penjual yang tidak beretika, cukup sering ditemui di mana hanya menawarkan dan mengekspos produk yang memberikan insentif penjualan yang besar saja padahal padahal belum tentu dibutuhkan oleh Anda. Akibatnya terjadi dua kesalahan sekaligus, yang tidak perlu malah dibeli, sementara yang diperlukan malah tidak terbeli karena memang tidak ditawarkan. Untuk hal ini cobalah untuk disiplin dengan penjual produk asuransi. Anda harus punya rencana keuangan jika akan bertemu dengan agen penjual asuransi atau lebih baik tolak janji untuk bertemu. Jika Anda bertemu, Anda harus disiplin pada diri Anda sendiri terlebih dahulu. Hanya perkenankan si agen untuk tawarkan produk yang Anda telah sebutkan di awal sebagai kebutuhan Anda.
Keliru Dengan Nilai Proteksi
Seringkali kesalahan justru dimulai dari diri Anda sendiri selaku pembeli. Andalah yang membayar, dan Andalah yang harus menentukan apa yang Anda butuhkan. Setiap individu adalah unik dan tidak selayaknya Anda tumpukan rencana keuangan Anda pada ilustrasi atau presentasi penjualan agen asuransi. Anda sudah harus tahu jenis produk apa kira-kira yang Anda butuhkan, untuk jangka waktu berapa lama, dan untuk kebutuhan proteksi senilai berapa. Tugas agen asuransi adalah menangkap informasi tersebut, lalu mencarikan produk yang sesuai dan skema proteksi yang sesuai pula. Anda yang memegang kendali sepenuhnya, bukan mereka.
Tidak Teliti Dengan Polis dan Kontrak Asuransi
Karena membeli dari orang dekat yang dipercaya (kawan atau saudara), lalu merasa bahwa nilai polisnya kecil, atau merasa membeli sebatas untuk "menolong", akibatnya si pemegang polis seringkali tidak membaca dengan seksama isi kontrak asuransi termasuk kesesuaiannya dengan apa-apa saja yang pernah disajikan di ilustrasi maupun penjelasan lisan si agen. Mudah ditebak, di kemudian hari akan muncul ketegangan saat terasa ketidakpuasan karena perbedaan antara apa yang dipahami dengan apa yang tertera di kontrak. Oleh karena itu, lebih cermat dan pahami baik-baik isi kontrak asuransi sebelum Anda menandatanganinya.
Sebetulnya, asuransi itu bukanlah momok yang menakutkan. Masalah perlu atau tidak, itu semua kembali pada prioritas kebutuhan Anda masing-masing. Cobalah tiga tips berikut sebelum Anda membuat keputusan atas satu jenis asuransi yang akan menjadi bentuk investasi di kemudian hari:
Buat rencana keuangan yang teliti dan komprehensif. Jadi Anda tahu persis apa yang dibutuhkan, berapa banyak dan untuk kapan.
Disiplin diri untuk menjalankan proses pembelian dan pengambilan keputusan yang baik dan benar. Jangan terpengaruh agen, atau strategi promosi. Fokuslah pada kebutuhan Anda sendiri dan kemampuan Anda untuk membayar premi secara konsisten. Jangan terlena dengan aneka tawaran bonus, diskon atau hadiah, karena semua itu akan menggunakan uang Anda sendiri.
Membaca kontrak asuransi dengan teliti, sehingga Anda tahu persis hak-hak dan kewajiban Anda serta aneka benefit dan konsekuensi dari hal-hal tersebut.