Merdeka.com --- Sejak tahun 2009, Jazz Gunung berhasil mencuri perhatian pecinta musik dan alam di Indonesia. Beberapa nama musisi akan merayakan event Jazz Gunung 2013 yang akan diselenggarakan selama dua hari. Tahun ini Jazz Gunung mendapat dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sehingga kegiatannya lebih meriah.
Di hari pertama pada Jumat, 21 Juni 2013, Jazz Gunung akan menampilkan Yovie Widiyanto Fusion, Balawan dan Batuan Ethnic Fusion, Bandanaira Duo, Sierra Soetedjo, Blambangan Art School Banyuwangi, dan Cantrek. Sedangkan di hari kedua akan tampil Berry Likumahua Project, Rika Roeslan, Ring of Fire Project featuring Djaduk Ferianto, Idang Rasjidi and Jen Shyu, Kulkul Band, Kelompok Musik Etnik Kramat Madura, dan Tahez Komez.
"Dan yang paling menarik kita akan menampilkan anak-anak kampus yang punya musik jazz dan musik daerah salah satunya ada Madura, kalau di Brazil memiliki rhytem tapi kelompok ini tidak kalah, walaupun ini baru 10 tahun," ujar Djaduk Ferianto saat jumpa pers Jazz Gunung 2013 di Ballroom Hotel Indonesia Kempinski, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (10/6).
Jazz Gunung setiap tahunnya selalu menyajikan sesuatu yang baru. Tahun ini venue berlangsungnya Jazz Gunung dikembangkan menjadi sebuah amphitheater yang megah untuk menambah kenyamanan dan kapasitas pengunjung.
Selain itu, pada tanggal 21-30 Juni 2013, Jazz Gunung Indonesia mempersembahkan Pestaraya Bromo, sebuah apresiasi untuk Suku Tengger yang mendiami kawasan Bromo. Pestaraya Bromo nantinya akan terdiri dari rangkaian kegiatan, yaitu Pesta Raya Seni Rakyat, Pesta Raya Kuliner, Pesta Raya Jip, Pesta Raya Sepeda Gunung dan yang terakhir adalah Pameran seni rupa yang bertajuk Art Bromo: Collision of Nature and Culture. Pameran tersebut akan dibuka 23 Juni 2013 di Java Banana Bromo Art Gallery.