Meskipun pernah terancam bakal gagal tayang, tapi berkat usaha keras akhirnya Sony mengklaim bakal tetap merilis film ini. Hal ini diungkapkan oleh CEO Sony, Michael Lynton, dalam sebuah pertemuan terbatas. “Kami tidak akan pernah menyerah untuk merilis The Interview, dan kami tetap bersemangat dengan hadirnya film tersebut di beberapa bioskop saat Natal tiba,” ungkapnya.
Nggak hanya memutuskan untuk tetap merilis aja, Lynton juga mengatakan bahwa Sony bakal bekerja lebih keras agar film ini mampu dinikmati oleh para audiens yang lebih besar lagi. “Di waktu yang sama, kami masih melanjutkan mencari cara alternatif agar bisa menggaet lebih banyak bioskop lagi yang mau menayangkan The Interview,” imbuhnya.
Terwujudnya hal ini merupakan hasil kerja keras banyak orang terutama para staff Sony. Mereka seperti tetap tegar dan tetap berusaha meskipun hacker menyerang sistem komputer rumah produksi ini bertubi-tubi. Oleh karenanya, Lynton pun bangga dan sangat berterima kasih.
Film ini sendiri mengisahkan dua orang reporter yang mendapat misi mewawancarai presiden Korea Utara, Kim Jong-un. Nggak cuma itu, mereka berdua juga harus membunuh sang presiden lantaran suatu hal. Uniknya lagi, semua hal tersebut dibalut dengan nuansa komedi yang kental.