Generasi muda nampaknya sangat tertarik dengan apa yang disebut dengan anti kemapanan. Seperti halnya sewaktu studio-studio besar di Hollywood nampak mapan dengan film-film box officenya, para pembuat film muda mulai melancarkan gelombang baru film independen yang melawan kemapanan studio besar.
Sebut saja kesuksesan John Cassavetes, sutradara yang sukses eksis di kancah film indie selama bertahun-tahun itu, kini kiprahnya diikuti oleh banyak sutradara muda lainnya. Gelombang perlawanan para pembuat film independen ini sebenarnya tertolong oleh berkembangnya teknologi komputer untuk editing, serta kehadiran kamera-kamera digital yang memiliki kualitas tinggi namun dengan harga yang ekonomis. Kemajuan teknologi ini bisa dibilang mendorong masa renaisance (kebangkitan).
Hal lain yang mampu membangkitkan semangat adalah kenyataan bahwa film berbudget rendah bisa juga mendapat profit yang besar. Simak saja film Blair Witch Project (1999) yang mendatangkan sukses yang tak disangka oleh pembuatnya.
Saat ini, hampir 300 judul film independen dihasilkan setiap tahunnya, kebanyakan memang dimulai sebagai proyek untuk kepentingan pendidikan dan sebagian lainnya merupakan proyek belajar dengan meminjam dana seadanya. Film-film ini banyak beredar di beberapa festival film di seluruh dunia dan berharap dapat mendapatkan kesuksesan seperti halnya yang dialami oleh Napoleon Dynamite (2004) yang dibuat oleh seorang pelajar di Utah, Amerika yang kebetulan berhasil menjadi big hit di festival film Sundance dan didistribusikan dalam skala internasional!
Sumber foto : neostrada.pl