Sebelum Gallardo, dunia perdagangan narkoba Meksiko adalah antara petani dan dealer independen. Gallardo mengubah semua itu, ia mengembangkan sistem plaza yang pada akhirnya akan memunculkan kartel yang akan memperebutkan kekuasaan setelah penangkapannya dan hingga hari ini.
Baca Juga: Black Panther 2 Gaet Bintang Narcos
Di akhir musim kedua Narcos: Mexico, Felix berkata, kalian mungkin mengira saya masalah. Tapi saya benar-benar menjaganya. Kalian akan merindukan saya.
Dan musim ini adalah semacam pembuktian pendapatnya. Co-creator Carlo Bernard, yang menggantikan Eric Newman sebagai showrunner untuk series terakhir ini mengatakan kepada The Hollywood Reporter:
“Saya sering bercanda dengan Eric bahwa satu-satunya hal yang lebih buruk dari kejahatan terorganisir adalah kejahatan yang tidak terorganisir. Dan itulah yang terlihat dalam kekacauan dan kekerasan dan pergolakan yang dibawa musim ini,” katanya.
Serial Narcos, yang berjalan selama tiga musim, membawa cerita hingga pertengahan 1990-an dengan naik turunnya penerus Kolombia ke Medellin, kartel Cali.
Setelah itu, serial itu pun berlanjut membahas kartel Meksiko. Mereka mengisahkan asal-usul kartel Guadalajara, yang mewakili awal perdagangan narkoba Meksiko modern di akhir 1970-an dan awal 1980-an.
Narcos: Mexico kemudian melakukan perjalanan kembali ke masa lalu. Seperti yang dijanjikan pada akhir musim kedua, musim terakhir Narcos: Mexico ini berfokus pada bos yang muncul dari kartel yang menggantikan Gallardo: Amado Carillo Fuentes dari Juarez, Benyamin, Ramon dan Enedina Arellano Félix dari Tijuana, hingga Joaquín “El Chapo” Guzmán dari Sinaloa.
Meskipun peristiwa musim ini berlanjut hingga akhir 1990-an, cerita musim terakhir akan memberikan pemahaman kepada penonton tentang globalisasi perang narkoba saat ini.
