Joker yang gemilang dimainkan Joaquin Phoenix akan dibikin sekuel dengan paket Todd Phillips juga kembali terlibat!
Wow, tentu ini menjadi angin segar yang masih pengen menikmati sajian akting ciamik Phoenix sebagai badut sinting dan gimana ia makin merajarela di Gotham usai berevolusi menjadi Joker.
Baca Juga: Robert Pattinson Banjir Job Setelah The Batman
Ada banyak alasan mengapa hype kita sudah membumbung tinggi dan sampai ke puncak disertai ekspektasi luar biasa juga.
Joker 2 memang belum menyebut pasti bahwa Phillips akan hadir sebagai sutradara lagi, karena bisa saja ia duduk di posisi eksekutif lainnya.
1. Harapan Kemunculan Batman
Bruce Wayne cilik memang sudah terlihat ketika Arthur Fleck sebelum menjadi Joker mampir ke mansion megah keluarga besar Wayne.
Di sana kita melihat Bruce masih sangat kecil. Ketika Joker sudah ke wujud maksimalnya, Bruce kecil juga terlihat menjadi saksi kematian orang tuanya di gang kotor gegara kerusuhan yang diciptakan Joker.
Sayangnya dari timeline, kecil kemungkinan bahwa kita bisa melihat Bruce sudah siap memakai zirah kelelawar taktisnya untuk membasmi kejahatan.
Usia terlalu jauh dengan sang musuh bebuyutan dinilai agak terlalu jomplang untuk memaksa Batman bisa hadir dengan kostum lengkapnya.
Paling mungkin Bruce Wayne sudah menginjak kepala 20-an dan sudah cukup beralasan ia harus berevolusi secepatnya menjadi simbol keadilan untuk menghentikan Joker yang gila.
Tapi rasa-rasanya, spekulasi ini terus harus dinyalakan karena nggak pernah ada kata salah seorang villain terus awet muda seperti Joker.
Siapa juga yang tak mau melihat Batman benar-benar bisa berhadapan dengan Jokernya Phoenix yang sudah menggondol piala Oscar, bener kan?
2. Proyek Sekuel Joker cukup Tricky
Namanya ekspektasi, itu berpotensi 'membunuh'. Well, harus diakui bahwa Joker pertama adalah masterpiece.
Sekuelnya pun harus dikerjakan sangat hati-hati karena situs film seperti Screen Rant pun sudah mengulas bahwa sekuel patut sangat digarap dengan kecermatan.
Karena kedalaman karakter Arthur Fleck sebagai sentris, Joker dibangun sangat baik di film pertamanya dan kita mengerti seorang villain dari 'mentah', tersakiti dan menjadi monster yang kita bisa maklumi.
Jeniusnya film ini adalah juga premis yang mengoyak perasaan penontonnya akan sosok Fleck/Joker yang tersakiti.
Jika film Joker 2 digarap dan hanya mengincar keuntungan, maka bisa dipastikan bahwa sekuel itu bisa hancur-lebur meski Phoenix tetap kembali menjadi villain ikonik Batman.
Karenanya mungkin itu juga yang bikin Phillips sempat menegaskan di awal-awal kesuksesan besar Joker bahwa filmnya takkan berlanjut ke sekuel.