Tak cuma dari rating, film-film ini juga punya ciri khas yaitu ending yang mendapat kritik karena kurang klimaks.
1. No Country for Old Men
Film thriller kelam The Coen Brothers ini memenangkan beberapa Oscar, termasuk Film Terbaik. Film itu juga disebut sebagai salah satu film terbaik abad ke-21. Sulit untuk membantah pujian itu karena ini adalah kisah kriminal yang brilian.
Namun, beberapa penggemar dikecewakan oleh akhir yang tidak terduga. Setelah mengikuti pengejaran Moss dan Chigurh yang kisahnya jadi sebagian besar film, Moss tiba-tiba dibunuh oleh pihak ketiga. Film kemudian mengalihkan fokus ke Sheriff Bell. Ini adalah akhir yang bijaksana, tetapi beberapa merasa itu sebagai perampokan.
2. Joker
Joker menjadi salah satu film yang paling banyak dibicarakan dalam beberapa tahun terakhir. Itu kemudian menjadi hit box office besar dan memenangkan Joaquin Phoenix sebagai aktor terbaik di ajang Oscar.
Ending film itu adalah Joker menembak pembawa acara talk-show Murray Franklin di televisi yang disiarkan secara langsung. Film itu kemudian tiba-tiba membawa Arthur Fleck ke sebuah institusi, meluncurkan lelucon, menunjukkan bahwa seluruh film ada di kepalanya.
3. The Invisible Man
The Invisible Man adalah film thriller horor yang sangat intens. Ceritanya terasa lebih klasik. Hingga mengejutkan banyak kritikus, sekaligus dinobatkan sebagai salah satu film terbaik tahun 2020 oleh banyak orang.
Namun, puncak film mengikuti adegan restoran. Hal itu, menjadi film monster itu jadi lebih standar dengan kesimpulan yang dapat diprediksi.
4. It Follows
It Follows adalah salah satu konsep film horor terbaik. Film ini berpusat pada kutukan yang ditransfer melalui seks, di mana karakternya tanpa henti dikejar oleh kekuatan gelap yang dapat mengambil bentuk siapa saja.
Film ini memanfaatkan konsepnya yang hebat untuk sebagian besar cerita. Endingnya, sebuah tembakan ke kepala menghentikan monster itu, dan itu anehnya dilakukan dengan mudah.
5. War of the Worlds
Steven Spielberg membuat film tentang alien jahat. War of the Worlds menjadi hit box office dan sukses. Spielberg menyampaikan sensasi besar.
Tapi sayangnya, pertempuran melawan virus itu berakhir dengan kisah yang dipaksakan, aakhir yang sangat tidak bersemangat.
