Infinite Studios Batam didirikan tahun 2005 dan udah jadi salah satu studio produksi film terbesar di Indonesia. Letaknya di pulau Batam, studio ini nawarin fasilitas produksi film dan animasi yang lengkap. Dari ruang produksi sampe ke workshop untuk bikin set dan properti, studio ini juga punya soundstage atau area syuting dalam ruangan serta backlot untuk syuting di area terbuka. Infinite Studios Batam mastiin kalo semua kebutuhan produksi film udah terpenuhi di tempat ini.
Produksi Film & Serial Hollywood di Infinite Studios Batam
Bukan rahasia lagi bahwa Infinite Studios Batam udah jadi tempat produksi beberapa film mancanegara terkenal. Beberapa di antaranya termasuk film "Blackhat" (2015), "Beyond Skyline" (2015), dan masih banyak lagi. Studio ini juga udah jadi lokasi syuting untuk serial televisi seperti "Serangoon Road" (2011), "Halfworlds 2 Season" (2015-2016), dan "Grisse" (2018).
Baca Juga: 8 Film Eropa Terbaik Versi Gue Buat Lo Tonton di Netflix
Walaupun nggak semua film menggunakan studio ini sebagai lokasi syuting, banyak dari film-film ini mengandalkan studio ini bekerja di pra maupun pasca produksinya, terutama sebagai fasilitator untuk film-film yang berlokasi syuting di negara tetangga kayak Singapura. Semua juga mengakui kalau Infinite Studios Batam punya beberapa keunggulan ini, yaitu deket banget sama Singapura dan Malaysia. Hal ini jadi memudahkan para sineas dari luar negeri untuk dateng dan ngejalanin produksi film di studio ini. Selain itu, biaya produksi yang kompetitif juga jadi daya tarik utama bagi banyak produser film.
Kontribusi Infinite Studios Batam bagi Industri Film Indonesia
Kehadiran Infinite Studios Batam nggak cuma ngasih kontribusi bagi industri film mancanegara, tetapi juga bagi industri film Indonesia secara keseluruhan. Studio ini udah jadi pusat produksi film yang menarik bagi sineas-sineas lokal. Dengan fasilitas yang memadai dan standar produksi internasional, Infinite Studios Batam nyiptain peluang untuk sineas Indonesia ngehasilin karya-karya berkualitas tinggi.
Ini dia, 5 Film & Serial Hollywood yang diproduksi di Infinite Studio Batam, Indonesia
1. Equals (2015)
SOURCE: Wikipedia
"Equals" (2015) adalah film fiksi ilmiah besutan Drake Doremus yang mengeksplorasi dunia di masa depan dimana emosi dan penyakit dianggap sebagai ancaman yang harus dihapus. Dibintangi oleh Nicholas Hoult dan Kristen Stewart, film ini mengisahkan dua orang, Silas dan Nia, yang menemukan cinta dalam sebuah masyarakat yang melarang perasaan tersebut. Dengan latar belakang futuristik dan estetika visual yang dingin namun memukau, "Equals" menyelami kompleksitas emosi manusia dan perjuangan untuk koneksi dalam keterasingan. Meskipun mungkin terasa lambat bagi beberapa penonton, chemistry antara Hoult dan Stewart serta pertanyaan-pertanyaan etis yang diajukan membuat film ini menarik dan layak untuk ditonton bagi mereka yang menyukai cerita-cerita romantis dengan twist fiksi ilmiah.
Film ini memenangkan penghargaan Soundtrack Stars Terbaik di Venice Film Festival. Untuk lo yang penasaran untuk nonton film ini, Equals saat ini tersedia di Play Store dan Apple TV.
2. Blackhat (2015)
SOURCE: IMDb
"Blackhat" adalah film thriller aksi yang dirilis pada tahun 2015, disutradarai oleh Michael Mann. Ceritanya berfokus pada dunia peretasan dan kejahatan siber, mengikuti tokoh utama yang diperankan oleh Chris Hemsworth sebagai seorang narapidana dan peretas jenius yang direkrut oleh pemerintah Amerika dan China untuk membantu mengejar seorang peretas misterius yang bertanggung jawab atas serangan siber tingkat tinggi.
Dengan latar belakang global yang melintasi beberapa negara, "Blackhat" menawarkan aksi yang intens dan penggambaran mendalam tentang dunia peretasan. Film ini menarik banget untuk lo yang tertarik dengan tema teknologi dan keamanan siber, dan juga untuk lo yang suka sama film thriller dan action. "Blackhat" menyajikan sebuah cerita yang cukup menghibur dengan adegan-adegan aksi yang memukau.
Mau liat aksi Christ Hemsworth di film ini? Saatnya lo tontonin karena film ini tersedia di Netflix dan Apple TV!
3. Crazy Rich Asian
SOURCE: IMDb
"Crazy Rich Asians" adalah film komedi romantis yang dirilis pada tahun 2018, diadaptasi dari novel berjudul sama karya Kevin Kwan. Film ini bercerita tentang Rachel Chu, seorang profesor ekonomi di New York yang diperankan oleh Constance Wu, yang diajak oleh kekasihnya, Nick Young (Henry Golding), untuk menghadiri pernikahan sahabatnya di Singapura. Rachel kemudian menemukan bahwa Nick berasal dari salah satu keluarga terkaya di Asia, dan ia harus menghadapi berbagai tantangan, mulai dari kecemburuan sosial, intrik keluarga, hingga ekspektasi masyarakat elit.
Film ini menonjol karena memperkenalkan keindahan Asia Tenggara, kemewahan yang berlebihan, dan dinamika keluarga yang kompleks dengan sentuhan humor yang cerdas. Bersyuting di Singapura dan Malaysia, "Crazy Rich Asians" diapresiasi karena perannya dalam meningkatkan representasi Asia dalam Hollywood, dengan pemeran utama yang seluruhnya berasal dari keturunan Asia. Dengan pesan tentang pentingnya cinta, keluarga, dan identitas diri, film ini berhasil menjadi hit besar, baik secara kritik maupun komersial, dan membuka jalan bagi lebih banyak cerita yang beragam secara kultural di layar lebar.
Kualitas film ini dibuktikan dengan kemenangannya di berbagai ajang perfilman, diantaranya: pemenang komedi terbaik di Critics Choice Award 2019, Outstanding Achievement in Casting - Studio or Independent Feature - Comedy dari Artios Award 2019, Excellence in Contemporary Film di CDG Award 2019, Terobosan Ensemble Terbaik di Hollywood Breakthrough Award 2018, Penataan Rambut Kontemporer Terbaik - Feature-Length Motion Picture di Artisan Award 2019, dan masih banyak penghargaan lainnya.
4. Westworld (2016)
SOURCE: IMDB
"Westworld," serial HBO yang diluncurkan pada tahun 2016, adalah sebuah drama fiksi ilmiah yang menggabungkan unsur-unsur wild west dengan teknologi canggih. Serial ini berdasarkan film tahun 1973 dengan nama yang sama, ciptaan Michael Crichton. Ceritanya berpusat pada taman hiburan futuristik yang dihuni oleh robot-robot (disebut "hosts") yang dirancang untuk memenuhi fantasi para pengunjung (disebut "guests"), tanpa batasan moral atau hukum. Namun, ketika beberapa "hosts" mulai menyadari keberadaan mereka dan mempertanyakan realitas mereka, sebuah narasi kompleks tentang kesadaran, kebebasan, dan moralitas terungkap.
Dengan pemeran bintang seperti Evan Rachel Wood, Anthony Hopkins, Jeffrey Wright, dan Thandie Newton, "Westworld" menawarkan penjelajahan yang mendalam tentang batasan antara manusia dan mesin. Serial ini dipuji karena alur ceritanya yang berlapis, estetika visual yang memukau, dan pertanyaan filosofis yang diangkat tentang kecerdasan buatan dan sifat manusia. Walaupun beberapa penonton mungkin merasa narasi serial ini rumit dan membingungkan, "Westworld" tetap diakui sebagai salah satu serial paling ambisius dan visualis yang pernah dibuat HBO, menantang penontonnya untuk memikirkan apa artinya menjadi manusia.
5. Hitman: Agent 47
SOURCE: IMDb
"Hitman: Agent 47" adalah film aksi dan thriller yang dirilis pada tahun 2015, diadaptasi dari seri video game populer "Hitman." Film ini menceritakan tentang seorang pembunuh bayaran genetik, yang dikenal hanya dengan kode "Agent 47," diperankan oleh Rupert Friend. Karakter utama ini diciptakan melalui rekayasa genetika untuk menjadi mesin pembunuh yang sempurna, dengan kecerdasan, kekuatan, dan kecepatan yang luar biasa, serta ketidakberasaan terhadap rasa sakit.
Cerita film ini berfokus pada misi Agent 47 untuk menghentikan sebuah korporasi jahat yang berencana menggunakan teknologi ciptaan ayahnya untuk membuat tentara super seperti dirinya. Dalam misinya, ia bermitra dengan seorang wanita muda, Katia van Dees, diperankan oleh Hannah Ware, yang mencari ayahnya dan ternyata memiliki koneksi dengan target Agent 47.
Meskipun film ini menawarkan adegan aksi yang menegangkan dan efek visual yang mengesankan, "Hitman: Agent 47" menerima kritik karena dianggap kurang dalam hal pengembangan karakter dan cerita yang mendalam. Beberapa penggemar seri video gamenya mungkin menikmati adaptasi ini karena kesetiaannya pada estetika dan tema asli, namun secara umum film ini dianggap belum mampu mengeksplorasi potensi penuh dari premisnya. Sebagai hasilnya, film ini mendapat respons yang campur aduk dari penonton dan kritikus, dengan pujian tertuju pada aksi dan kritik pada narasi serta pengembangan cerita.
Nah, itulah daftar film yang udah diproduksi oleh Infinite Studio Batam. Semoga hal ini jadi bikin film Indonesia bisa bersaing dan kualitasnya makin mendunia dan nggak kalah sama negara lain!