Hei para pecinta film lawas! Ada berita bagus nih! Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan sengaja bekerja sama dengan Sinematek Indonesia untuk mendigitalkan beberapa film lawas yang udah gak asing di mata rakyat. Inisiatif ini dilakukan dengan tujuan menyelamatkan film nasional, dan para generasi muda tetep bisa nikmatin karya hebat itu di jamannya Broh. Beberapa judul film seperti Darah dan Doa, Si Pitung Produksi, Si Doel Anak Betawi, dan November 1828 merupakan karya-karya hebat yang perlu dipertahanin. Film-film tersebut dipilih karena punya bobot dan sanggup ngeraih penghargaan di dalam dan luar negeri. Layak ini mah di arsipin ke digital, bener gak Broh? Meski kini banyak film bagus bermunculan, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Wiendu Nuryanti menegaskan kalo film-film lawas bisa jadi arsip yang sangat berguna bagi generasi bangsa. "Film boleh comes and go. Tapi arsip film tidak boleh mati. Saya berharap Sinematek bisa menjadi Indonesian Film Center," ungkap Wiendu Nuryanti, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, di Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail (PPHUI), Kuningan, Jakarta, Selasa (2/4). "Ada arsip, pelatihan sinematografi, termasuk museum perfilman. Idealnya seperti itu. Menjadi satu kesatuan yang mendukung satu sama lain," tambahnya. Adisoerya Abdy, kepala Sinematek Indonesia juga nambahin kalo kegiatan alih media ini bisa nambahin intelrktual generasi bangsa selanjutnya. "Kekayaan bangsa yang terwujud dalam bentuk film mulai mendapat kepedulian dari pemerintah. Semoga film-film yang tersimpan di arsip Sinematek Indonesia bisa menambah intelektual generasi bangsa Indonesia," tuntasnya. Well, kita wajib dukung perkembangan film tanah air Broh. Kalo ga ada film-film lawas, mungkin perfilman Indoneia gak semaju sekarang. Oke dah, kalo gitu bravo film Indonesia! Sumber: Cek & Ricek Digital banner-ads